Migran Berdaulat – KongsiCerita#4 kali ini akan menghadirkan pengalaman tiga perempuan penyintas pusat tahanan imigrasi Malaysia: Niar, Rina, dan Linda. Selama bertahun-tahun, ketiganya pernah bekerja di sektor perkebunan dan perkotaan di Sabah dan Kuala Lumpur. Sampai kemudian bersama ribuan orang lainnya ditangkap dan dideportasi ke Sulawesi Selatan pada 2022.
Niar, Rina, dan Linda adalah tiga dari puluhan ribu penduduk tanpa dokumen yang pernah dideportasi dari Sabah dan Semenanjung Malaysia ke Indonesia. Sebagian dari mereka lahir di Sabah. Harus menjalani hidup dan bekerja sebagai manusia tanpa dokumen yang terus menjadi target penangkapan oleh rezim imigrasi. Hidup, pikiran, dan tubuhnya terus dikontrol hanya untuk menjadi pekerja yang ketakutan, jinak, dan murah.
Bagaimana mereka menata kembali hidup setelah serangkaian peristiwa menyakitkan: ditangkap, digelandang ke pusat tahanan imigrasi, ditahan tanpa batas waktu, direndahkan kemanusiaannya, sampai kemudian dideportasi. Bahkan kemudian membangun jaringan solidaritas perempuan penyintas pusat tahanan imigrasi di Sulawesi Selatan.
Niar, Rina, dan Linda kini telah mengumpulkan keberaniannya untuk membagikan kisah hidup mereka. Dari mereka, kita akan mendengar betapa korup dan kejamnya pusat tahanan imigrasi di Malaysia. Cerita tentang berbagai praktik penghukuman tidak manusiawi dan merendahkan.
Dengan munculnya suara-suara para penyintas, kami berharap kekejaman itu akan mendapatkan kecaman langsung dari korbannya; sehingga upaya-upaya perbaikan menjadi lebih mungkin terjadi.
Cerita Tiga Perempuan Penyintas Tahanan Imigrasi di Sabah dan Semenanjung Malaysia
Minggu, 27 Oktober 2024
Pukul 19.00 WIB / 20.00 Waktu Sabah
Via Zoom Meeting https: bit.ly/kongsiceritakbmb4
Live Streaming Youtube & Facebook Migran Berdaulat
Pembahas:
Niar, Penyintas Pusat Tahanan Imigrasi, Sabah
Rina, Penyintas Pusat Tahanan Imigrasi, Sabah
Linda, Penyintas Pusat Tahanan Imigrasi, Kuala Lumpur
Moderator:
Suryani (Koordinator KBMB/Ketua BEK SP Anging Mammiri)
Kongsi Cerita #4