Sejak merebaknya pandemi, otoritas Sabah seringkali mengatakan jika penyebab utama meningkatnya penularan Covid-19 adalah keberadaan imigran ilegal yang menyebrang melalui ratusan jalur tikus di perbatasan.

Karenanya melakukan berbagai operasi penangkapan terhadap migran tak berdokumen di saat pandemi adalah hal yang dinilai perlu untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Gelombang  razia imigrasi berskala besar dilakukan di berbagai lokasi, baik di perbatasan, perkebunan maupun daerah perkotaan. Sejak Januari sampai November 2020, pemerintah Sabah telah menangkap setidaknya 12,800 migrant tak berdokumen.

Angka ini lebih sedikit dari jumlah tahanan imigrasi yang berhasil dideportasi sepanjang tahun 2020, sejumlah 7,673.[1] Tingginya jumlah penangkapan dibanding jumlah deportasi menjadi salah satu penyebab berbagai pusat tahanan menjadi semakin penuh sesak.

Catatan:

1.YB Datuk Seri Ismail Sabir Yaakob (2020). Media Assembly Talking Points Memo. 14 Oktober 2020.

 

Didera Razia dan Pandemi: Kondisi Buruh Migran Perkebunan Sawit di Sabah

LAPORAN SINGKAT KOALISI BURUH MIGRAN BERDAULAT (Agustus 2021)

DOWNLOAD
  • Share:
img

Gerakan masyarakat sipil yang peduli dengan isu pemenuhan dan perlindungan hak-hak buruh migran Indonesia.

Headquaters

  • Jl. Faisal VII, No.22, Kec.Rappocini Kota Makassar, Sulawesi Sela
  • koalisiburuhmigranberdaulat@gmail.com
  • (+62) 812-4120-9441
  • Mon - Sat: 9:00 - 18:00